Minggu, 08 Mei 2022

 Modul Bahan AJar Teks Prosedur


Senin, 13 Desember 2021

UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL ASSALAMUALAIKUM CALON IMAM

Nama               : Nurzannah Nauli Hasibuan

Npm                : 181214083

Kelas               : PBSI 7A

M.Kuliah         : Prosa Fiksi Drama


Assalamualaikum sahabat saya akan meresensi novel  Assalamualaikum Calon Imam dengan membaca novel tersebut kita akan mengetahui bahwa jodoh tidak kemana, langsung simak resensi saya ya. Saya sudah baca dan tonton novel ini, Simak yuk!.




 

A.    Identitas Buku

·         Judul               : Assalamualaikum Calon Imam

·         Penulis             : Ima Madaniah

·         Penerbit           : Coconut Books

·         Tahun              : 2018

·         Tebal Buku      : cm

·         Halaman          : 476

·         Edisi                : Kedua

 

B.     Sinopsis :

Trauma yang dapat membuat seorang wanita menjadi takut menikah adalah hal yang wajar, inilah yang dirasakan seorang wanita muslimah yang sholihah bernama Nafisya. Perasaan yang mengganjal hati seorang mahasiswa jurusan farmasi ini kian menyurut tatkala seorang ayah sudah pergi sejak lama, bukan ke Rahmatullah tetapi ke istri kedua nya. Namun di balik kesedihan itu hadirlah makhluk mars yang selalu membuat nya tersenyum hingga akhirnya takdir berkata lain.Seorang dokter tampan dengan tinggi semampai, wajah dingin, dan sebut saja dosen killer yang mengajar di Fakultas Farmasi, datang menemuinya untuk memberikan detensi yang cukup berat bila kalian tidak belajar. Namun hal ini bisa Nafisya lalui dengan mudah nya dan mendapatkan nilai A dalam ujiannya. Ujian yang Allah berikan kepada Nafisya selalu dihadapi dengan kepala dingin, selalu bersyukur  dengan keteguhan hati.Ia berpikir bahwa apakah sebuah pernikahan harus diakhiri dengan perceraian? Tetapi Allah punya rencana terbaik dibandingkan hambanya. Jika kamu berpikir seperti itu lalu buat apa Allah berfirman dalam surah Adz-Zariyat ayat 49 ? dan Rasulullah mengajarkan bahwa kita harus taat pada suami agar kamu menjadi wanita sholihah, maka jangan takut sesungguhnya Allah Maha Benar dan Maha Mengetahui segala isi hati hambanya.

 

C.     Sudut pandang                    : Orang pertama

D.   Penulis                         : Ima Madaniah, lahir di bandung, 24 Desember 1998. Baru menyelesaikan pendidikan tingkat sekolah menengah kejuruan. Memiliki hobi menulis dan tertarik pada bidang medis yang sama cita-cita nya dengan Ibnu Sina dan ingin menjadi hafidz Qur’an. (Aamiin)

E.     Unsur Intrinsik

·         Tema                     : Persahabatan, percintaan dan kasih saying

·         Amanat                 : Selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan pada kita, jalani hidup ini     dengan ke istiqomahan kita terhadap Allah dan yakinlah bahwa Allah memiliki rencana terbaik untuk hambanya.

·         Alur                       : Alur maju

F.      Unsur Ekstrinsik

·         Gaya Bahasa         : Alegori : "Duh, calon Ummi Abi banget nih…jadi iri, " goda Dinda didukung sorak ricuh teman-teman lain. Pada kata Ummi Abi itu bertautan.                                   Nilai Moral              : “Saat rindu telah kutikam dalam sepertiga malam, Dia tunjukkan sebuah luka berbalut keihklasan”. Nilai moral yang terkandung dalam novel tersebut adalah sholat tahajud di sepertiga malam dan mencurahkan seluruh isi hati pada waktu yang sama.

·         Nilai Budaya         : Islam Modern

·         Nilai Agama          :  Selalu bersyukur dan istiqomah dalam menjalankan ibadah kepada Allah tanpa mengeluh karena Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya yag beriman

·         Nilai Sosial            :  Membantu seorang anak yang mengalami kecelakaan besar di jalan raya kemudian Nafisya menolongnya untuk dibawa ke rumah sakit

·         Kelebihan Buku    :  Buku ini banyak sekali mengajarkan kita untuk selalu istiqomah pada Allah dan memberikan  motivasi untuk para jomblo untuk tidak berkecil hati jika jodoh tidak akan salah kamar. Jika kamu mau punya jodoh maka berubah menjadi lebih baik ya!!

·         Kekurangan Buku : Buku ini memiliki permasalahan pada pengejaan kata yang kurang baku seperti kata notification pada halaman 10 yang berarti “pemberitahuan” dan juga ada beberapa kesalahan kata yang sering terjadi seperti dihalaman 306 terdapat kata hafiz alquran yang seharusnya hafidz Al-Qur’an.

G.   Kesimpulan                 :  Novel ini memberikan pelajaran hidup yang dapat kita ambil hikmah nya untuk selalu bersyukur dan taat, dalam mengarungi bahtera kehidupan. Buku ini sudah dibaca oleh 3 juta pasang mata dan sudah di film kan yang pemainnya Natasha Rizki dan Miller Khan pada tanggal 9 Mei 2018. Sebagai buku yang bergenre Islam akan semakin bagus apabila pengejaan kata dan kalimat menjadi lebih baku agar lebih enak dibaca, walaupun dengan kata-kata tersebut kita menjadi lebih bersahabat dengan novel.



A.

Sabtu, 27 November 2021

Tugas Frosa Fiksi Drama 17 November 2021

Nama : Nurzannah Nauli Hasibuan
Npm : 181214083
M. Kuliah : Prosa Fiksi Drama
Kelas : 7A PBSI

Soal :
1. Silakan jelaskan perbedaan dan persamaan antara prosa dan fiksi !
2. Jelaskan struktur kebahasaan dalam fiksi !
3. Jelaskan pengertian Metafora,Matominia,dan Simile pada fiksi!tuliskan masing2 contohnya!
4. Tuliskan dan jelaskan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik pada Fiksi!
5. Jelaskan dan tuliskan pungsi, jenis-jenis cerpen !

Jawab : 
1. Prosa merupakan karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas dan tidak terikat oleh rima. Sedangkan, fiksi adalah sebuah prosa naratif yang sifatnya imajinasi atau karangan non-ilmiah dari penulis dan bukan berdasarkan kenyataan.
2. menggunakan kata tidak baku
menggunakan ungkapan (Idiom)
majas
3. Metafora adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia, dan juga berbagai bahasa lainnya. Majas ini mengungkapkan ungkapan secara tidak langsung berupa perbandingan analogis. Seperti halnya majazi dalam bab kata dan makna (ilmu logika), makna yang terkandung dalam majas metafora adalah suatu peletakan kedua dari makna asalnya, yaitu makna yang bukan mengunakan kata dalam arti sesungguhnya, melainkan sebagai kiaasan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.
• Metonimia adalah sebuah majas yang menggunakan sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari sebuah kata.
Contoh: Rokok diganti Djarum atau Gudang Garam. Mobil diganti dengan Kijang.
• Simile atau ibarat adalah salah satu majas dalam bahasa Indonesia. Simile adalah majas yang mengungkapkan sesuatu secara tidak langsung dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti, layaknya, bagaikan, laksana, umpama, serupa, dan lain-lain.
Contoh : wajahmu bagaikan rembulan yang bersinar di malam hari.
4. Unsur Intrinsik :
• Tema ⇒ ide yang menjadi awal mula pembentukan suatu cerita.
• Tokoh ⇒ Orang yang memerankan karakter tertentu berdasarkan jalan ceritanya.
• Penokohan ⇒ Pemilihan watak/sifat/karakter pada tokoh.
• Latar ⇒ Terdiri dari tempat terjadinya kejadian dalam cerita, waktu terjadinya kejadian dalam cerita, dan suasana yang tercipta dari kejadian cerita.
• Alur ⇒ Urutan rangkaian kejadian yang terjadi dalam jalan cerita. Terdapat 3 alur, yakni alur maju, alur mundur, dan alur maju-mundur (campuran).
• Amanat ⇒ Pesan-pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui cerita yang dibuatnya.
• Sudut pandang ⇒ Bagaimana penulis dapat memposisikan dirinya dan ikut masuk/merasakan dalam cerita yang dikarangnya, sehingga penyampaian ceritanya terkesan lebih jelas dan hidup.
Unsur Ekstrinsik  :
• Latar belakang perjalanan hidup pengarang ⇒ Kehidupan yang dialami oleh pengarang tentu akan mendukung kisah cerita yang dibuatanya, bisa saja tema ceritanya kelam/bahagia dan lain-lain.
• Latar belakang kondisi masyarakat ⇒ Kehidupan sosial-budaya masyarakat di sekitar pengarang bisa saja mempengaruhi pengarang dalam membentuk tokoh-tokoh masyarakat dan kehidupan seperti apa yang terjadi di dalam ceritanya.
• Latar belakang menciptakan suatu karya ⇒ Pengarang memiliki makasud/tujuan tertentu dalam membuat karya-karyanya.
• Nilai-nilai yang terselip, misalnya nilai moral, budaya, agama, dan edukasi/pendidikan ⇒ Pengarang memberikan nilai-nilai yang terkandung dalam ceritanya, sehingga pembaca bisa mendapatkan suatu edukasi melalui cerita yang dibuat oleh pengarang.
5. Fungsi cerpen 
• Fungsi rekreatif yaitu sebagai sarana penghibur bagi para pembaca.
• Fungsi estetis yaitu sebagai nilai estetika atau keindahan yang ada pada cerpen sehingga memberikan kepuasan kepada pembaca.
• Fungsi didaktif yaitu sebagai pemberi pelajaran atau pendidikan yang akan bermanfaat bagi para pembaca.
• Fungsi moralitas yaitu sebagai nilai moral berdasarkan isi cerita untuk mengetahui baik buruk yang disampaikan penulis kepada para pembaca.
• Fungsi religiusitas yaitu sebagai pemberi pelajaran yang religius yang nantinya bisa dijadikan sebagai contoh baik oleh pembaca.
Jenis-jenis cerpen
• Cerita pendek
• Cerita sedang
• Cerita panjang

Tugas Prosa Fiksi Drama

Nama              : Nurzannah Nauli Hasibuan

Npm                : 181214083

Kelas               : PBSI 7A

M.Kuliah        : Prosa Fiksi Drama

 

 

JODOH UNTUKKU



 

Berada di tempat ini membuatku semakin merasa tenang.Berada di tempat ini membuatku semakin dekat dengan Sang Maha Pencipta.Berada di tempat ini membuatku merasa semakin lebih bersyukur.

Tempat yang sederhana akan tetapi sangat menggetarkan jiwa, menumbuhkan mimpi,menyuburkan rasa cintaku kepada satu-satunya yang wajib kita sembah dan makhluk-Nya yang akan memberikan syafa’at kepada orang-orang yang bershalawat  kepadanya.

Mungkin sebagian orang akan bergidig ngeri saat membayangkan seperti apa tempat ini,tidak bebas keluar,jauh dari orangtua,dan jauh dari hiruk-pikuk keramaian kota.

Banyak yang pada awalnya karena rasa terpaksa berada disini namun pada akhirnya mereka akan berkata mengapa tidak sedari dulu.Begitupun aku,rasa menyesal selalu datang belakangan.Tapi tidak ada kata terlambat untuk menjemput ilmu bukan.

Dan di tempat ini pula aku bertemu dengannya.Dia yang tak pernah aku harapkan,Dia yang tak pernah aku bayangkan,Dia yang tak pernah aku pinta,Dia yang tak pernah aku sebut dalam doa.

Dia datang saat aku benar-benar jatuh dan tanpa aku ketahui dia berhasil mengikatku dengan tali pernikahan.Dia yang ku tahu hanya nama tiba-tiba memperkenalkan diri sebagai imamku.

Seseorang menggenggam tanganku dengan erat.

Ibu : “Ibu yakin ini keputusan terbaik untukmu,”ucapnya karena menangkap ketegangan yang sangat tergambar dari wajahku

Perlahan aku mulai mengangguk.Ya,ini keputusan yang terbaik untukku.Aku tidak ingin terus terjerumus ke dalam lubang yang akan menghancurkan hidupku.Aku akan mencoba melangkah sedikit demi sedikit untuk meninggalkan kehidupan yang selama ini membelengguku dan menjalani kehidupan baruku.

 

  

Sabtu, 30 Oktober 2021

Nama : Nurzannah Nauli Hsb

Npm : 181214083

Kelas : PBSI 7A

Matkul         : Prosa Fiksi Drama

Tanggal         : 30 Oktober 2021




Analisis Film Bioskop “Kartini” Apakah Film Ini Termasuk Prosa Lama Atau Baru Serta Analisis Unsur Ekstrinsik Dan Intrinsiknya !




Film ini termasuk pada prosa lama karena banyak mengandung bahasa-bahasaa jawa daerah asal Kartini,film ini berkisah tentang Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang tumbuh dan menyaksikan sang ibu, Ngasirah (Christine Hakim) menjadi orang yang terbuang di rumahnya sendiri. Ngasirah adalah orang biasa dan tidak punya darah ningrat di tubuhnya. Sehingga posisinya tidak dianggap penting dalam keluarga dan dia menjadi seorang pembantu. Sementara sang ayah Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo) sejatinya sangat menyayangi Kartini.Namun ia pun tidak berdaya melawan budaya yang telah dijalankan selama turun-temurun. Melihat hal itu, Kartini tergerak untuk bisa menyetarakan hak bagi kaum perempuan, baik itu orang biasa maupun ningrat. Salah satu yang menjadi fokus Kartini untuk menyetarakan hak perempuan adalah dengan menjamin pendidikan bagi perempuan. Kartini dibantu oleh saudarinya Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita) mencoba membangun sebuah sekolah untuk kaum miskin. Tak hanya itu, Kartini juga mencoba membuka lapangan kerja bagi warga Jepara. Kartini membangun kerjasama seni pahat yang hasilnya langsung dikirimkan ke Belanda, usaha ini membuka lapangan kerja bagi warga Jepara. Semua keberanian Kartini ini diraih berkat andil sang kakak, Sostrokartono (Reza Rahadian). Kartini yang awalnya kesepian mulai menyelami berbagai buku-buku yang diberikan oleh kakaknya Sostrokartono. Dari buku-buku yang ia baca, ia merasa yakin akan mampu mewujudkan impiannya untuk menyetarakan hak perempuan. Namun perjuangan Kartini untuk mewujudkan kesetaraan bagi perempuan tidak mudah. Sebab, ia juga harus berjuang untuk dirinya sendiri. Kartini berjuang untuk masalah pribadinya yang sudah turun-temurun dan harus ia hadapi. 

Unsur Intrinsik

A. Tema : Pahlawan

Tema adalah unsur intrinsik yang menjadi dasar cerita. Tema sering disamakan dengan ide atau tujuan utama cerita dalam junsur intrinsik novel atau film. Dalam film Kartini bertemakan sejarah perjuangan Kartini dalam menyetarakan haknya sebagai perempuan agar bisa diakui oleh laki-laki atau agar bisa sejajar dengan laki-laki. Meskipun kisah perjuangan Kartini sudah bertahun-tahun lamanya berlalu.

B. Amanat : Laki-laki dan perempuan sama saja,janganlah membeda-bedakan seseorang berdasarkan jenis kelaminnya.

C. Tokoh :

Tokoh merupakan unsur intrinsik dalam novel atau film yang sang  sangat penting dalam novel. Tokoh sebagai unsur intrinsik novel adalah orang atau karakter yang ditampilkan dalam novel.

  • Kartini : Sosok yang pantang menyerah sebelum semua keinginan baiknya tercapai.
  • Van den Bosch : Seorang yang keras kepala dan tidak memikirkan orang lain
  • R.M. Adipati Ario Sosroningrat : Sosok penyayang dan perhatian terhadap anaknya.
  • Raden Adipati Joyodiningrat : Sosok yang selalu mendukung apa yang Kartini lakukan terutama dalam hal membuka sekolah khusus wanita.
  • Kardinah merupakan adik kandung perempuan Kartini. Ia dan Kartini merupakan anak yang terlahir dari rahim yang sama. Sebagai seorang kakak dan adik, mereka saling menyayangi. Kardinah merupakan tokoh yang berjuang bersama Kartini untuk menyetarakan hak perempuan.
  • Rukmini merupakan adik tiri Kartini yang lahir dari Rahim Wuryan. Rukmini merupakan perempuan yang patuh, sangat mendukung cita-cita Kartini, serta bersedia berkorban dan berjuang bersama Kartini untuk menyejahterakan perempuan. 
  • Ngasirah merupakan ibu kandung Kartini. Ia begitu sayang pada Kartini. Namun, Ngasirah juga menyimpan seribu kegelisahan terhadap ulah Kartini. Meskipun ia sanga mendukung cita-cita Kartini, namun di sisi lain, ia juga tidak bisa membohongi dirinya bahwa ia harus patuh terhadap adat dan budaya. Ngasirah merupakan seorang ibu yang sabar dalam mendidik anak, rela berkorban, taat beribadah.
  • Slamet merupakan kakak tertua Kartini dan menentang cita-cita Kartini. Ia tidak setuju dengan semua yang dicita-citakan Kartini, sehingga ia berusaha bagaimana caranya agar bisa menggagalkan usaha-usaha yang dilakukan Kartini.
  • Busono termasuk orang yang menentang perjuangan Kartini. Busono dan Slamet merupakan dua sejoli sehingga mereka mempunya pemikiran yang sama untuk menghalangi cita-cita Kartini.
  • Wuryan merupakan ibu tiri Kartini. Ia adalah ibu kandung Sulastri dan Rukmini. Wuryan seorang ibu yang selalu menentang cita-cita Kartini dan adik-adiknya.
D. Alur dari buku : Campuran

Alur adalah jalan cerita,cerita di awali dengan Ngasih yang teringat masa-masa ketika Kartini kecil hingga menikah dengan pangeran Jojo Adiningrat 

F. Latar :

1. Tempat : Sawah, Sekolah Kartini, Belanda, Javasche Bank, Demak, dll.

2. Waktu : Pagi, Siang, Malam

3. Suasana : Ramai (di sawah), Sepi (di rumah Kartini)

4. Alat : Kapur,Kapal,Kereta Kuda,Papan tulis,Cangkul,Sepeda,Dll

5. Sudut Pandangb : Orang ketiga  

                                                                                                                                                                         

Unsur Ekstrinsik

1. Nilai Moral : Buku Kartini ini mengajarkan kita bahwa sebenarnya laki - laki dan perempuan sama saja. Kartini juga mengajarkan kita bahwa kerja keras dapat memberikan hasil maksimal

2. Nilai Budaya : Buku ini banyak mengandung bahasa - bahasa Jawa, daerah asal Kartini

3. Nilai Sosial: Buku ini banyak menceritakan tentang adanya pembeda - bedaan gender yang membuat perempuan tidak diperbolehkan melakukan banyak hal. Namun peristiwa itu akhirnya  berhenti akibat perjuangan Kartini yang luar biasa.


Kamis, 28 Oktober 2021

ANALISIS CERPEN KUPU-KUPU DI PUSARA IBU KARYA FANNY J POYK

29 OKTOBER 2021


Nurzannah Nauli Hasibuan

181214083

Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah 




kupu-kupu di pusara ibu

Cerpen Fanny J Poyk (Kompas,27 September 2020)


Hari ini, kulihat kupu-kupu itu telah berubah warna. Ada warna merah jambu berbalut biru muda dengan garis keemasan di tepi tiap sayapnya. Aku tersentak, itu warna kesukaan ibuku.Ketika berkunjung ke makam ibu, ada seekor kupu-kupu bertengger tepat di atas pusaranya. Warna kupu-kupu itu kuning bercampur ungu dengan garis-garis hitam kebiruan di setiap pinggirannya. Ukuran kupu-kupu itu hampir setelapak tanganku, ia terlihat sangat cantik, diam di tempat dan tidak terusik dengan kedatanganku. Melihat kehadiran kupu-kupu yang menawan itu, tiba-tiba aku teringat akan ucapan ibuku setahun sebelum ia meninggal. Katanya, “Jika kau menemui kupu-kupu di pusara Ibu, jangan kau usir. Biarkan dia bertengger di sana sebab itu aku.”

Sesungguhnya ketika aku mendengar ucapan ibu, aku hanya menganggapnya sebagai perkataan orang tua yang terbang melayang ke mana-mana, kata-katanya seperti khayalan manusia usia lanjut yang tengah merasakan ketidaknyamanan di tubuh rentanya. Kala itu ibu sedang menderita rasa sakit karena penyakit diabetes. Ucapan tentang kupu-kupu dikatakannya hampir setiap Minggu.“Ingat ya Nak, biarkan kupu-kupu berterbangan di makam Ibu nanti. Itu Ibu, Ibu sedang menunggu kalian datang menengok Ibu. Jangan kalian usir.” Katanya dengan suara parau.Beberapa bulan kemudian Ibu tiada. Ia tak sanggup lagi berperang melawan penyakit diabetes yang sudah merambat ke ginjal hingga jantungnya. Seminggu sekali ibu cuci darah. Kembali sebelum ia menutup mata, ibu berpesan, “Jika kau rindu, Ibu akan menjadi kupu-kupu dan menunggu kalian di pusara Ibu.”Setahun setelah itu, aku dan dua saudaraku telah melupakan pesan ibu. Satu adik dan satu kakakku telah kembali ke kota tempat mereka tinggal. Adikku yang perempuan bahkan dibawa suaminya ke Camarillo, California, Amerika Serikat. Suaminya memang asli dari sana. Sedang kakak perempuanku tinggal di sebuah kota di Jawa Tengah bersama suami dan dua anak mereka. Tinggal aku si tengah yang kebetulan satu-satunya anak laki-laki ibu dan ayahku yang menempati rumah peninggalan mereka.

Di usiaku yang ke 30 tahun, aku memilih untuk tidak menikah. Pekerjaanku di sebuah jasa tabungan uang virtual yang mengharuskan aku menatap komputer sejak pukul sembilan pagi hingga dua belas malam, membuat aku kehilangan ruang untuk bersosialisasi.Teman-temanku menjauh satu-persatu, mereka menduga aku telah direnggut oleh cengkeraman kapitalis hingga ke titik yang paling dasar, mereka beranggapan aku seperti zombie yang berjalan sesuai kendali tanpa bisa mereguk kebebasan pribadi sebagai manusia yang merdeka.  Aku mengakui hal itu sekaligus menyadari bahwa diriku telah menjadi manusia paling tak berdaya yang kalah oleh situasi, terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 yang sekarang kian ganas menerjang kekebalan tubuh manusia.

Andai ibuku tidak datang di mimpiku dengan pesannya yang masih sama tentang kupu-kupu yang bertengger di batu nisannya, mungkin aku tetap bergelut dengan pekerjaan yang kata temanku benar; memperkaya sang kapitalis bersama tujuh turunannya.Mimpi tentang ibu dan kupu-kupu semalam, aku bagai melihat kemarahan ibu ketika aku tidak membuat PR yang diberikan guruku saat SD. “Datanglah, Nak. Masak sejak Ibu dikubur, kau tidak pernah melihat Ibu. Kau, adikmu dan kakakmu bagai melempar batu ke dalam tanah, lalu menguruknya dan melupakan kisah tentang Ibu. Kau tengok juga makam Ayahmu. Kau jangan seperti manusia tak berbudaya yang banyak terdapat di era milenial ini, menganggap setelah kami tiada, tamat sudah cerita tentang kami. Jika kau melihat kupu-kupu di batu nisanku, itu Ibu. Aku selalu menunggumu di sana dengan warna sayap yang berubah-ubah.”

Dan aku terbangun dari tidurku. Peluh membasahi sekujur tubuhku. Ibu yang datang dalam mimpiku, bagai menyengat dan mengingatkan seluruh kenangan tentangnya. Setelah sepuluh tahun ayah meninggal, ibu tetap sendiri, ia tidak mau menikah lagi. Ayah yang pergi meninggalkan tiga anak, tanpa pensiun juga tabungan itu, menyerahkan tanggungjawabnya pada perempuan yang kala itu memasuki usia empat puluh tahun, ibuku.Kisah perjuangan ibu untuk menyekolahkan dan memberikan makan kami, barangkali sama heroiknya dengan kisah para ibu yang ditinggalkan suami tanpa bekal apapun. Ibu selalu bilang kalau ia beruntung ditinggalkan sebuah rumah sederhana seluas 100 meter persegi yang lokasinya di tengah keramaian kota.

“Dari berdagang kue-kue dan makanan inilah, akhirnya kalian bisa tamat kuliah dan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan kalian.” Katanya selalu dengan gurat wajah lelah.Kala itu, diabetes keparat mulai meminang dan menggerogoti tubuh ibu, lalu perempuan yang mulai memasuki usia setengah abad itu, menyimpan rasa sakitnya sendirian. Dia tidak mau kami bersedih dan panik apabila melihat dia berjalan sempoyongan dan lelah karena gula darahnya sedang tinggi atau turun.“Ibu lelah, Ibu istirahat sejenak, jika ada pembeli, tolong kau layani dulu. Nak, kau tahu kan harga-harganya, semua catatan harga ada di bawah etalase tempat kue-kue itu diletakkan.” Katanya.

Dunia bermain dan ego seorang anak yang membuncah penuh rasa kesal tatkala ibu meminta bantuan kami untuk mencuci perabotan usai ia membuat kue-kue dagangannya, membuat ibu tidak mau lagi memaksakan kehendaknya dengan menyuruh kami untuk sekadar melayani pembeli. Semua dikerjakannya sendiri tanpa keluh juga kernyit di dahi.Tak pernah terpikirkan olehku, kakak dan adikku bahwa hasil dari semua dagangannya itu untuk makan kami juga membiayai pendidikan kami. Kami melenggang dengan tuntutan yang kian bertambah hari lepas hari.Aku sempat marah ketika seorang rentenir berdalih bank keliling datang menagih utang pada ibu. Suara si rentenir yang menggelegar di siang hari yang panas itu, membuatku geram, bukan pada si rentenir, akan tetapi pada ibuku yang duduk diam tak berdaya tatkala si rentenir memakinya sebagai manula tukang berutang yang tidak tahu diri. Ibu hanya diam dengan air mata berlinang di pipi yang dengan cepat dihapusnya. Ia juga tak bersuara tatkala aku ikut memarahinya sembari berkata, “Kan Ibu sudah jualan, ngapain juga ngutang di bank keliling!”

Isak ibuku kudengar di malam hari ketika rasa linu di persendian kakinya menjalar hingga ke pinggang. Aku tetap diam, menganggapnya itu hanya penyakit tua biasa. Tatkala ia memberikan amplop putih untuk membayar uang semesteran kuliahku, lama baru kutahu kalau uang itu dipinjam ibu dari rentenir bank keliling. Ia membayar cicilannya dengan susah payah dan air mata yang selalu dihapusnya diam-diam ketika makian si rentenir memborbardir perasaannya. Aku baru tahu ketika ibu tiada dan sang rentenir menuturkan semua kisah tentangnya.“Ibumu orang yang baik. Dia mempertaruhkan harga dirinya untuk membayar semua utangnya padaku. Uang itu bukan ia gunakan untuk kesenangan pribadinya, tapi untuk membayar uang semesteran kuliahmu.” Kata si rentenir bank keliling di pemakaman ibu kala ia meninggalkan dunia yang fana ini.

Aku menangis dan menyesali semua yang pernah kulakukan padanya. Tapi terlambat, ibu sudah tiada.Hari ini, kulihat kupu-kupu itu telah berubah warna. Ada warna merah jambu berbalut biru muda dengan garis keemasan di tepi tiap sayapnya. Aku tersentak, itu warna kesukaan ibuku. Betapa aku ini anak yang tak tahu diri, bahkan warna kesayangan ibuku pun aku tak tahu jika si kupu-kupu tidak memperlihatkannya.Ketika aku duduk di sisi makam sembari mencabut rumput-rumput liar yang mulai tumbuh di sana, kupu-kupu itu hinggap di bahuku. Cukup lama dia berada di sana. Sebelum aku meninggalkan makam ibu, kupu-kupu itu terbang mengelilingiku tiga kali. Saat aku beranjak, kukatakan padanya, “Ibu, aku akan sering-sering menengokmu, berbahagialah kau di tempatmu yang baru.”Kemudian kupu-kupu itu lenyap, aku yakin itu ibuku. ***

 

Fanny J Poyk lahir di Bima, 18 November. Dia pernah menjadi jurnalis dan memberi pelatihan kepenulisan di seluruh Indonesia juga luar negeri. Aktif menulis cerpen, puisi, dan novelet sejak tahun 1980-an. Menulis novel, antologi puisi dan buku motivasi. Cerpen-cerpen dan noveletnya dimuat di berbagai media nasional.Emmy Go lahir akhir November 1973. Dia pernah mengikuti berbagai workshop seni di beberapa negara, seperti Amerika, Australia, dan China. Sejak 2001, setidaknya dia pernah 34 kali ikut pameran di Indonesia dan 16 kali pameran di luar negeri. 


 ANALISIS CERPEN KUPU-KUPU DI PUSARA IBU

KARYA FANNY J POYK

Seperti yang diketahui, cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja.Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang dialami oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter hingga penyelesaian permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih dari 10.000 kata saja.Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Saat membaca cerpen biasanya sangat cepat selesai. Selain itu isi pada cerpen juga sangat mudah dipahami karena ceritanya yang relatif pendek. Oleh karena itu banyak orang yang suka dengan cerita yang singkat dan tidak rumit seperti pada cerpen.Pada umumnya permasalahan yang dikisahkan pada cerpen tidak terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada cerpen juga dibatasi. Biasanya cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan, kasih sayang, jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga mengandung pesan dan amanat untuk para pembaca.

1. Abstrak 

Merupakan sebuah pemaparan awal dari cerita yang akan disampaikan. Abstrak merupakan pelengkap dari sebuah cerpen. Oleh karena itu, abstrak bisa jadi tidak ada dalam suatu cerpen.Tentang seorang ayah yg menceritakan seorang ibu kepada anaknya. dan keesokan harinya ia melihat seorang perempuan yg sangat mirip dan persis yg di ceritakan oleh ayahnya. namun lama kelamaan perempuan itu hilang, si ning bingung untuk mencarinya namun ia hanya melihat dua ekor kupu kupu yg cantik yg selalu menemani perempuan itu


2.Orientasi 

Menjelaskan tentang latar baik waktu, tempat maupun suasana yang ada di dalam sebuah cerpen.Orientasi merupakan bagian pendahuluan dalam sebuah cerita dan berisi pengenalan sifat tokoh, tempat peristiwa dalam cerita, maupun pengenalan suasana dan alur cerita

Latar : Latar tempat Taman dekat sekolah dan di rumah

Latar suasana Sedih

Latar waktu Senja hari


3. Komplikasi

Struktur dimana terdapat pemaparan awal sebuah masalah yang dihadapi oleh tokoh. Biasanya, watak dari tokoh yang diceritakan di cerpen akan dijelaskan pada bagian ini.


4. Evaluasi 

Masalah yang dipaparkan akan semakin memuncak. Puncak dari masalah tersebut ditulis dalam bagian evaluasi.dalan cerpen kupu-kupu di pusara ibu karya fanny j poyk menceritakan masalah pada perempuan mengubah dirinya menjadi seekor kupu-kupu demi bisa menemani ning

5. Resolusi

Merupakan akhir dari permasalahan yang ada di dalam cerpen. Solusi dari permasalahan yang dialami oleh tokoh tersebut akan dijelaskan.A ning bertemu dengan seorang perempuan ditaman sehingga dia mejdai dekat dengan perempuan tersebut tapi perempuan tersebut telah melarangnya untuk bertemu dengannya lagi.karena jika ning bertemu dengannya lagi ada kemungkinan ning akan dijauhi teman-temannya karena orang percaya perempuan itu memiliki ilmu hitam

6. Koda

Pesan moral yang ada dalam sebuah cerpen yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca.Berprasangka buruk itu tidak baik, seorang anak harus menyayangi orang tuanya, hormatilah

 



 

Minggu, 08 Desember 2019

RELASI MAKNA DAN ANALISIS DIALOG PERCAKAPAN

RELASI MAKNA

A.PENGERTIAN
    Relasi makna adalah hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi.Hubungan atau relasi kemaknaan ini mungkin menyangkut hal kesamaan makna(sinonim),kebalikan makna(antonym),kegandaan makna(polisemi dan ambiguitas),ketercakupan makna(hiponim),kelainan makna(homonim),kelebihan makna(redudansi) dan lainnya (Abdul Chaer,2013).

B.KLASIFIKASI RELASI MAKNA
1. Sinonim
Secara etimologi kata sinonim berasal dari bahasa yunani kuno, yaitu:
Ø  onoma yang berarti = nama dan
Ø  syn yang berarti = dengan
  Maka secara harfiah kata sinonim berarti nama lain untuk benda atau hal yang sama. Secara semantik Verhaar (1978) mendefinisikan sebagai ungkapan (bisa berupa frase atau kalimat ) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain.
Contoh: Perspektif = Sudut Pandang
· Perspektif : Menurut perspektif hukum semua yang dilakukannya telah melanggar hukum
· Sudut Pandang : Berdasarkan sudut pandang pelatih, pemain itu mempunyai potensi yang sangat besar.
Contoh: Realita = Kenyataan
· Realita : Realitanya Indonesia masih saja mengimpor beras dari negara tetangga
· Kenyataan : Mereka tampak sangat kecewa, melihat kenyataan bahwa indonesia gagal lolos ke piala dunia
Contoh: Meninggal = Mati
· Meninggal : Dia tampak sangat sedih melihat ayahnya meninggal dunia
· Mati : Ingatlah semua manusia pasti akan mati
Contoh: Paras = Wajah
· Paras : Sungguh memikat paras wanita itu, sehingga membuat lelaki kagum melihatnya
· Wajah : Dilihat dari wajahnya, sepertinya ia keturunan arab

     Mengenai sinonim ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Tidak semua kata dalam bahasa indonesia mempunyai sinonim. Misalnya kata beras ,salju, batu, dan kuning tidak memiliki sinonim.
b. Ada kata - kata yang bersinonim pada bentuk dasar tetapi tidak pada bentuk kejadian.
Misal: kata benar bersinonim dengan kata betul; tetapi kata kebenaran tidak bersinonim dengan kata kebetulan.
c. Ada kata – kata yang tidak mempunyai sinonim pada bentuk dasar tetapi memiliki sinonim pada bentuk jadian.
Misalnya: kata jemur tidak mempunyai sinonim tetapi kata menjemur mempunyai sinonim, yaitu mengeringkan dan berjemur  bersinonim dengan berpanas.
d.Ada kata- kata yang dalam arti sebenarnya tidak mempunyai sinonim , tetapi dalam hati kiasan justru mempunyai sinonim.
Misalnya: kata hitam dalam makna sebenarnya tidak ada sinonimnya, tetapi dalam arti kiasan ada sinonimnya gelap,mesum.Menurut Abdul chaer (1994 : 82 ).
            Sinonimi adalah relasi makna antara kata ( frase atau kalimat ) yang maknanya sama atau mirip.

2. Antonim
            Kata antonim berasal dari kata Yunani kuno, yaitu :
Ø onoma yang artinya nama, dan
Ø anti yang artinya melawan.
      Maka secara harfiah antonim berarti nama lain untuk benda lain pula. Secara semantik Verhaar (1978 ) mendefinisikan sebagai ; Ungkapan biasanya berupa kata tetapi dapat pula berupa frase atau kalimat yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain.
Contoh: Asli >< Palsu
· Gado-gado merupakan makanan khas betawi dan asli dari Indonesia.
· Polisi menemukan produksi uang palsu di sebuah rumah kontrakan di kota Bekasi.
Contoh: Amatir >< Ahli
· Detik-detik tsunami Aceh terekam video amatir oleh warga setempat.
· Para ahli sedang melakukan penelitian terhadap temuan yang dianggap fosil manusia purba.
Contoh: Baru >< Lama
· Semua siswa baru berkumpul di aula sekolah.
· Masa orientasi sekolah hari ini cukup lama mulai pukul 7 pagi hingga pukul 5 sore.
Contoh: Banyak >< Sedikit
· Kakak mendapat banyak hadiah saat ulang tahunnya kemarin.
· Tamu yang menghadiri undangan tersebut hanya sedikit.
Contoh: Bahagia ><Sedih
· Bahagia atau tidaknya hidupmu, tergantung bagaimana kamu menyikapinya.
· Saat kita sedang sedih maka perbanyaklah beribadah.
        Dalam buku - buku pelajaran bahasa indonesia, antonim biasanya disebut lawan kata.banyak orang yang tidak setuju dengan istilah ini sebab pada hakekat nya yang berlawanan bukan kata-kata itu, melainkan makna dari kata-kata itu.
  Sehubungan dengan ini banyak pula yang menyebutkan oposisi makna. Dengan istilah oposisi, maka bisa tercakup dari konsep yang betul- betul berlawanan sampai kepada yang hanya bersifat kontras saja. Kata hidup dan mati, seperti sudah dibicarakan diatas, bisa menjadi contoh berlawanan.
        Antomini atau oposisi merupakan relasi antar kata yang bertentangan atau berkebalikan maknanya. Istilah antomin digunakan untuk oposisi makna dalam pasangan leksikal bertaraf, seperti panas dan dingin.

3. Homonim
            Kata homonim berasal dari bahasa Yunani kuno
Ø onoma yang artinya nama dan
Ø homo yang artinya sama
 Secara harfiah homonimi dapat diartikan sebagai nama sama untuk benda atau hal lain. secara semantik ,Verhaar (1978) memberi definisi homonim sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat ) tetapi maknanya tidak sama. Umpamanya antara kata pacar yang berarti inai dengan pacar yang berarti kekasih. Dan antara kata bisa yang berarti racun ular dengan kata bisa yang berarti sanggup, dapat.
Contoh: Hak  
1.Bagian dari sepatu wanita
2.Sesuatu yang benar
3.Milik atau kepunyaan
Keterangan:
· Karena tidak terbiasa menggunakan high heels¸Anita terpeleset dan hak sepatunya patah. (bagian sepatu)
· Orang seusianya harusnya sudah bisa membedakan mana yang hak dan mana yang batil. (benar)
· Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. (milik atau kepunyaan)
Contoh: Bulan
1. Penyebutan periode dalam kalender
2. Satelit alam yang mengorbit pada bumi
Keterangan:
· Bulan Februari aku akan menikah. (periode dalam kalender)
· Gaya tarik menarik antara bumi dan bulan menyebabkan pasang surut air laut. (satelit alam)
Contoh: Genting
1. Situasi yang gawat
2.Atap rumah
Keterangan:
· Situasi menjadi genting semenjak penyerangan ke hotel itu, pihak kepolisian berusaha mengeluarkan semua orang dari sana. (gawat)
· Andika datang untuk memperbaiki genting rumahku yang bocor.
Contoh: Rapat
1. Pertemuan atau diskusi yang membahas suatu hal
2. Tidak renggang, berhimpitan
Keterangan:
· Rapat dengan klien akan dimulai satu jam lagi.
· Anggota teroris itu menutup mulutnya rapat – rapat tanpa mau memberikan keterangan.

4. Hiponim dan Hipernim
            Kata hiponimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu
Ø onoma yang berarti nama dan
Ø hypo berarti di bawah
     Jadi, secara harfiah berarti nama yang termasuk dibawah nama lain.  berupa tetapi kiranya dapat juga berupa frase atau kalimat ) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain. misalnya kata tongkol ber hiponim terhadap kata ikan sebab makna kata tongkol berada atau termasuk makna pada kata ikan. Tongkol memang ikan tapi ikan bukan hanya tongkol melainkan juga termasuk bandeng, tenggiri, teri, mujair,cengkalang dan sebagainya.
            Konsep hiponim dan hipernim mengandaikan adanya kelas bawahan dan kelas atasan, adanya makna sebuah kata yang berbeda dibawah makna atau kata lain. karena itu ada kemungkinan sebuah kata yang merupakan hipernim terhadap sejumlah kata lain, akann menjadi hiponim terhadap kata lain yang hierarkial berada diatasnya. Misalnya kata ikan yang merupakan hipernim terhadap kata tongkol,bandeng, cakalang, dan mujair akan menjadi hiponim terhadap kata binatang , sebab yang termasuk binatang bukan hanya ikan  tetapi juga kambing,monyet, gajah dan sebagainya. Selanjutnya kata binatang inipun merupakan hiponimi terhadap kata makluk, sebab kata makluk bukan hanya binatang tetapi juga manusia. Menurut Abdul chaer (1994 : 98 )
Contoh Hiponim dan Hipernim:



No.
Hiponim
Hipernim
1.
Ayam,Kelinci,Burung,Kambing,Hamster
Hewan Peliharaan
2.
Mangga,Jeruk,Semangka,Melon
Buah
3.
Bayam,Kangkung,Wortel,Daun Katuk
Sayuran

Agar lebih memahami contoh kalimat hiponim dan hipernim, berikut disajikan beberapa contoh terkait:
Contoh Kalimat Hiponim dan Hipernim:
· Rumahku penuh dengan hewan peliharaan seperti ayam, kelinci, burung, kambing, dan hamster.
Hipernim : hewan peliharaan
Hiponim : ayam, kelinci, burung, kambing,  hamster
· Mengkonsumsi buah-buahan seperti mangga, jeruk, semangka, dan melon dapat mencukupi kebutuhan vitamin dalam tubuh.
Hipernim : buah
Hiponim : mangga, jeruk, semangka, melon
· dinyatakan hamil aku mengkonsumsi berbagai macam sayuran seperti bayam, kangkung, wortel, dan daun katuk.
Hipernim : sayuran
Hiponim : bayam, kangkung, wortel, dan daun katuk

5. Polisemi
            Polisemi lazim diartikan sebagai satuan bahasa ( terutama kata juga frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Umpamanya kata kepala dalam bahasa indonesia memiliki makna
(1). bagian tubuh dari leher keatas separti terdapat pada manusia dan hewan
(2). bagian dari suatu yang terletak disebelah atas atau depan atau merupakan hal yang penting atau terutama  seperti pada kepala meja, dan kepala kereta api
(3). pemimpin atau ketua seperti pada kepala sekolah, kepala kantor, dan kepala stsiun
(4). jiwa atau orang seperti dalam kalimat setiap kepala menerima bantuan Rp 500.00 dan
(5). akal budi seperti dalam kalimat. Badannya besar tetapi kepalanya kosong. Menururut Abdul chaer (1994 : 101 )
            Polisemi berkaitan dengan kata atau frasa yang berhubungan. Hubungan antar makna ini disebut polisemi. Sebuah kata atau satuan ujaran disebut polisemi jika kata itu mempunyai makna lebih dari satu. Misalnya, kata kepala yang setidaknya mempunyai makna  
(a) bagian tubuh manusia
(b) ketua atau pimpinan
(c) sesuatu yang berbentuk bulat,dan  
(d) sesuatu yang berada pada sebelah atas. Menurut Hasnah Faizah linguitik umum (2010 : 73 )
            Polisemi adalah bentuk bahasa  (kata,frasa dsb) yang mempunyai makna lebih dari satu. KBBI (2003: 886 )
Contoh : Darah
· Kami sebetulnya masih memiliki hubungan darah, hanya saja memang kami tak pernah akur.
· Di pertandingan tinju tadi malam, darah Kris Jon bercucuran sangat deras.
· Darah muda, darahnya para remaja yang selalu merasa gagah, tak pernah mau mengala
Contoh: Daun
· Seingatku, ibu guru menyampaikan bahwa daun sirih termasuk contoh daun menyirip
· Setelah sempat naik daun, pamor Vicky Prasetyo kini kembali meredup.
· Daun pintu WC kami habis karena membusuk terkena percikan air.

6. Ambiguitas
            Ambiguitas atau ketaksaan sering diartikan sebagai kata yang bermakna ganda atau mendua arti. Kegandaan makna dalam ambiguitas berasal dari satuan gramatikal yang paling besar, yaitu frase atau kalimat, dan terjadi akibat penafsiran struktur gramatikal yang berbeda. Umpamanya, frase buku sejarah baru, dapat ditafsirkan sebagai (1) buku sejarah itu batu terbit, atau (2) buku itu berisi sejarah zaman baru. Menurut Abdul chaer (1994 :104)
            Ambiguitas yaitu sifat atau hal yang bermakna dua, kemungkinan yang mempunyai dua pengertian,kemungkinan adanya makna lebih dari satu, gabungan kata atau kalimat. KBBI (2003 : 36 )
Berdasarkan bentuknya, keambiguitasan di dalam kalimat terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Ambiguitas Fonetik
Ambiguitas fonetik adalah keambiguan yang terjadi akibat dari kesamaan bunyi – bunyi yang diucapkan dan biasanya banyak terjadi dalam dialog atau percakapan sehari – hari.
Contoh:
Ø Dia datang kemari memberi tahu.
Kalimat diatas menimbulkan keambiguan kareana memiliki banyak tafsir, yaitu:
Apakah dia datang memberi tahu yang terbuat dari kacang kedelai, atau
Apakah dia datang memberi suatu informasi.
Untuk mengetahui arti atau makna kalimat tersebut secara keseluruhan, maka harus mendengarkan pembicaraan secara utuh.

2. Ambiguitas Gramatikal
Ambiguitas gramatikal terjadi karena proses pembentukan suatu ketatabahasaan baik pembentukan kata, prasa, maupun kalimat. Kata – kata atau frasa yang memiliki keambiguitasan jenis ini akan hilang jika dimasukan ke dalam konteks kalimat.
Contoh: Orang tua
Kata tersebut memiliki dua makna yaitu ibu dan bapak atau orang yang sudah tua. Oleh sebab itu untuk mengetahui makna yang sebenarnya perlu disatukan ke dalam satu kalimat.
a. Orang tua Deni tidak bisa hadir hari ini.
b. Aku bertemu dengan orang tua yang kemarin tersesat di jalanan.

3. Ambiguitas Leksikal
Keambiguan jenis ini terjadi karena faktor kata itu sendiri. Pada dasarnya setiap kata memiliki makna lebih dari satu tergantung dari kalimat yang menyertainya.
Contoh:
Kata “lari” memiliki makna yang berbeda yaitu mengerjar sesuatu atau menjauh dari sesuatu.
Ø Dia berlari mengejar bus sekolahnya.
Ø Aku lari dari kenyataan.

7. Homofon
  Homofon ialah kata yang berasal dari bahasa Yunani:
Ø ὁμός, homós, "sama" dan
Ø φωνή, phōnḗ, "bunyi"
 adalah kata yang diucapkan sama dengan kata lain tetapi berbeda dari segi maksud. Homofon terdiri atas kata homo berarti sama dan foni (phone) yang berarti bunyi atau suara. homofon mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda makna.
Contoh homofon antara lain:
"buku" (bahan bacaan) dan "buku" (bagian di antara dua ruas)
"rok" (pakaian) dan "rock" (aliran musik)
"massa" (dalam perkataan media massa) dan "masa" (waktu)
"bank" (tempat menyimpan uang) dan "bang" (panggilan untuk kakak)
"tank" (kendaraan perang) dan "tang" (alat pekakas)
Perkataan-perkataan ini adalah serupa dari segi sebutan tetapi mempunyai arti yang berbeda, atau merujuk kepada perkara yang tidak sama. Homofon merupakan sejenis homonim, meskipun kadang-kala homonim digunakan untuk merujuk hanya kepada homofon yang mempunyai ejaan yang sama tetapi arti yang berlainan. Istilah ini juga digunakan untuk unit-unit yang lebih singkat daripada perkataan, seperti huruf atau beberapa huruf yang disebut sama dengan huruf lain atau kumpulan huruf yang lain.
Homofon adalah istilah yang berlawanan dengan homograf.

9. Homograf
    bahasa Yunani: ὁμός, homós, "sama" dan γράφω, gráphō, "tulis") adalah suatu kata yang sama ejaannya dengan kata lain, tetapi berbeda lafadhnya dan maknanya. Dalam bahasa Indonesia, contoh homograf antara lain adalah "teras" yang dapat bermakna inti kayu atau bagian rumah, dan "apel", yang dapat bermakna buah atau kumpul.
Contoh:
· Apel ( Pertemuan & Buah )
· Teras ( Inti & Beranda )
· Tahu ( Makanan & Mengetahui )
· Mental ( Moral & Terpelanting )
· Keset ( Kasar & Alas Sepatu )
Contoh Kalimat
· Apel ( Buah ) – Apel ( Kumpul )
Apel pagi ini dihebohkan oleh kelakuan seorang tentara yang sambil makan buah apel.
Kata “apel” yang pertama meupakan acara kumpul dilapagan pada pagi hari sedangkan kata “apel” yang kedua merupakan salah satu jenis buah.
· Teras ( Inti ) – Teras ( Beranda Rumah )
Para pejabat teras kabupaten grobogan, jawa tegah sedang berkumpul di teras rumah pak gubernur membahas tentang jeleknya jalan di kabuaten grobogan.
Kata “teras” yang pertama berarti inti , utama sedangkan kata “teras” yang kedua merupakan salah satu bagian dari rumah.
· Tahu ( Mengerti ) – Tahu ( Makanan )
Saya tahu kalo sumber protein nabati bisa didapat dari tahu dan tempe.
Kata “tahu” yang pertama berari mengetahui atau mengerti, sedangkan “tahu” yang kedua adalah makanan
· Mental ( Psikologis, Pikiran ) – Mental ( Terpelanting )
Karena kalah mental terlebih dahulu, petinju meksiko itu langsung mental keluar ring setelah terkena satu pukulan dari Crish John Kata “mental” yang pertama itu berarti psikologis atau pikiran, sedangkan “mental” yang kedua berarti jatuh keluar ring.
· Keset ( Kasar, Seret ) – Keset ( Alas )
Aku sedang bersantai setelah mencuci piring dan gelas menjadi bersih dan keset semua, sementara itu adik sedang membersihkan keset di halaman
Kata “keset” yang pertama berari bersih banget piringnya, sedangkan kata keset” yang kedua merupakan alas yang biasanya diletakkan di depan pintu.

C.ANALISIS DIALOG PERCAKAPAN

TENTANG PERSAHABATAN

     Suatu ketika tiga orang sahabat Ardi, Agus, dan Anto berjalan bersama menuju sekolah. Dalam perjalanan ke sekolah, secara tidak sengaja mereka melihat salah seorang sahabat mereka Adit sedang mengepak koran. Mereka terheran akan kejadian itu. Ketika mereka hendak menyapa sahabat mereka itu, Adit telah bergesas pergi dan mereka tak sempat menyapanya.

Agus : Adit, hei mau ke mana kamu? (teriak agus)
Anto : Hmmm Adit mau ke mana ya pagi-pagi begini?
Ardi : iya, kenapa dia tidak sekolah ya?
Anto : Dia juga mengepak koran dan bergegas pergi. Apa dia mau berjualan koran?
Agus : Sepulang sekolah, bagaimana kalau kita berkunjung ke rumahnya? Supaya kita tahu apa yang sedang terjadi padanya.
Ardi : Oke, kita ke sana setelah pulang sekolah.
Anto : Oke, baiklah.
Setelah tiga sekawan itu pulang sekolah, mereka segera bergegas menuju rumah Adit.
Agus, Anto, Ardi : Assalamualaikum. (seraya mengetuk pintu)
Adit : Waalaikumsalam. (seraya membuka pintu ). Eh, kalian. Ada apa ini? Sudah lama kalian tidak ke sini, kok mendadak main ke rumah?
Anto : langsung saja Dit,kami mau menanyakan satu hal.
Agus : iya, ada satu hal yang membuat kami heran.
Adit : Wah, serius sekali. Ada apa sih? Aku jadi tegang begini.
Ardi : Pagi tadi kami melihatmu sedang mengepak koran dan segera pergi. Kamu mau ke mana?
Adit : Oh, itu. Iya, mulai pagi tadi aku berjualan koran. Seterusnya juga akan begitu. Setiap pagi aku harus berjualan koran. Maaf belum sempat memberitahu kalian.
Agus : Hmmm, lalu sekolahmu bagaimana Dit?
Adit : sekolahku libur dulu Gus. He…he.
Ardi : Iya, tapi kenapakamu harus mengorbankan sekolahmu dan berjualan koran?
Adit : Hmmm, maaf aku belum beritahu kalian tentang satu hal yang terjadi dalam keluargaku. Ayahku di pecat dari pekerjaannya. Belia sekarang sakit-sakitan. Aku tak tega melihat ibuku bekerja pontang-panting menjual ongol-ongol. Sebagai anak tertua, aku harus mengemban tugas menggantikan ayahku untuk mencari uang. Adik-adikku juga masih kecil-kecil dan perlu biaya untuk pendidikan dasar mereka. Kalau aku, ya sudahlah… memang nasibku.
Ardi : kamu salah kalau berpikir begitu Dit. Sayang pendidikanmu yang sudah hampir selesai. Ingat, kamu sudah kelas 3 SMA loh. Sebentar lagi kita Ujian Nasional.
Agus : Betul Dit, kamu apa tidak sayang dengan pendidikanmu yang sebentar lagi selesai?
Adit :aku mengerti teman-teman. Terima kasih atas perhatian kalian terhadapku, tapilihatlah kondisiku saat ini! Aku serba kesusahan. Aku harus melakukan ini.
Anto : masih ada solusi lain selain kamu berhenti sekolah dan berjualan koran kan?
Adit : benarkah To? Apa itu. (Adit terkejut)
Anto : Baik, aku jelaskan satu persatu ya. Kamu dengarkan baik-baik. Begini,mengenai adik-adikmu yang kekurangan biaya, mari kita bicarakan
bersama-sama kondisi keluargamu ke kepala sekolah di tempat adik-adikmu bersekolah. Mudah-mudahan Sekolah meneydiakan beasiswa untuk adik-adikmu. Begitu pula denganmu,kita bisa bicarakan dengan kepala sekolah kita.
Adit : Masya Allah, aku tidak kepikiran akan hal itu To. Pintar juga ya kamu?
Anto : Selanjutnya kalau kamu mau bekerja, carilah pekerjaan yang tidak tabrakan dengan waktu sekolahmu.sehingga kamu tidakmengorbankan sekolahmu yang hampir selesai itu.
Ardi :pekerjaan jenis apa To yang tidak bertumburan dengan waktu sekolah?
Agus : Iya To, Pekerjaan apa itu?
Anto : aku kenal pemeimpin redaksi media cetak Merpati Post, aku bisa merekomendasikan kamu untuk mengisi rubrik sastra di sana.Kamu kan jago nulis cerpen dan puisi Dit? Lumayan honornya untuk memenuhi kebutuhanmu dan adik-adikmu.
Adit :Benarkah bisa begitu To? Kamu tidakmain-main kan? Alhamdulillah. (Sujud Syukur)
Agus, Anto, Ardi : (menuntun Adit supaya bangun dan memeluknya)
Adit : terimakasih teman-teman atas bantuan kalian. Aku sangat bersyukur memiliki teman-teman seperti kalian.



Analisisnya
A.Reduplikasi
 1. Kata Ulang Sempurna
    Kata ulang sempurna yaitu kata ulang yang di bentuk dari pengulangan bentuk dasar secara utuh.
Contoh:
· kecil-kecil ( dari kata dasar kecil )
· teman-teman ( dari kata dasar teman)
· pagi-pagi (dari kata dasar pagi)

2. Kata Ulang Dwilingga Salin Suara
     Kata ulang dwilingga salin suara yaitu kata yang di bentuk dasar yang disertai perubahan salah satu fonemnya (bisa berupa fonem vocal maupun fonem konsonan).
Ulangan yang terjadi atas seluruh suku kata, namun pada salah satu lingganya terjadi perubahan suara pada satu fonem atau lebih.
Contoh:
· pontang-panting
3. Kata Ulang Berimbuhan
    Kata ulang berimbuhan yaitu kata ulang yang di bentuk dari pengulangan kata yang di sertai dengan penambahan imbuhan (afiks).
Contoh:
· bersama-sama(kata dasar ‘sama’ dengan awalan ber-)
4. Kata Ulang Sebagian(Dwipurwa)
    Kata ulang sebagian yaitu kata yang di bentuk dari pengulangan suku pertama dari bentuk dasar.
Contoh:
· kesusahan(dari kata dasar susah)
5. Kata Ulang Semu
   Kata ulang semu yaitu kata yang menurut bentuknya tergolong kata ulang, tetapi sebenarnya bukan kata ulang sebab tidak ada dasar yang di ulang.
Contoh:
· ongol-ongol

B. Bentuk Morf
1.  Prefiks
Prefiks adalah imbuhan yang terletak di awal kata.
Contoh :
· berkunjung (ber + kunjung)
· menjual (me + jual )
· mengemban (me + emban)
2.  Infiks
Infiks adalah imbuhan yang terletak didalam kata atau sisipan.
Contoh :
· memenuhi (sisipan –em- dalam kata menuhi)
· membuat (sisipan –em- dalam kata buat)
3.  Sufiks
Sufiks adalah imbuhan yang terletak di akhir kata.
Contoh :
· Rumahnya (Rumah + -nya)
· Padanya (Pada + -nya)
4.  Konfiks
Konfiks adalah imbuhan yang terletak di awal dan di akhir kata, atau kombinasi (gabungan) dari prefiks dan sufiks.
Contoh :
· Menanyakan (me- + nannya + -kan)
· Berjualan (ber- + jual + -an)
· Menggantikan (meng- + ganti + -kan)
· Melakukan (me- + laku + -kan)
· Kesusahan (ke- + susah +-an)
C. Jenis Kata
1. Verba yaitu kata kerja yang menyatakan perbuatan atau tindakan, proses, dan keadaan yang bukan sifat.
Contoh :
· Pergi (berjalan meninggalkan)
· Pulang (balik ke awal)
· Melihat (menggunakan mata untuk memandang)
· Pendidikan ( proses pembelajaran)
· Mengerjakan (melakukan sesuatu)
· Mengorbankan (memberikan sesuatu)
2.  Adjektiva yaitu kata yang menerangkan sifat, keadaan, tabiat suatu benda, orang, binatang.
Contoh :

3.  Nomina yaitu kata yang mengacu kepada sesuatu benda.
Contoh :
·  Verba + (-an) Jual + an = jualan
· Nomina dasar Koran = kata benda
4. Konjungsi yaitu kata sambung yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
Contoh :
· (ke, dia, dan, dengan, yang)
5.  Adverbia adalah kata yang menerangkan predikat suatu kalimat
Contoh :
· Rumahnya (keterangan tempat)
· Sekolah (keterangan tempat)
6. Pronomina adalah kata ganti, yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Contoh :
· Kita (yang berbicara bersama orang lain termasuk yang diajak bicara)
· Kalian (yang diajak bicara, yang jumlah dari satu orang)
· Aku (yang berbicara atau menulis)
· Mereka (dia dengan yang lain, orang yang dibicarakan)
7. Numeralia adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu derertan.
Contoh :
· 4 orang (menyatakan jumlah orang)
· Sebuah (menyatakan sesuatu)